Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas suatu
bangsa dalam sebuah negara adalah dengan meningkatkan sumber daya manusianya. Peningkatan
sumber daya manusia sebuah negara dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikannya. Dalam pendidikan di sekolah, proses
pembelajaran menjadi penentu kualitas pendidikan dari sebuah instansi –meskipun
bukan satu-satunya juga sih. Dengan proses pembelajaran yang berkualitas, maka
akan menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dari instansi pendidikan
atau sekolah tersebut. Nah, di sini, tenaga pendidik atau guru memiliki tugas
dan tanggung jawab paling besar atas terselenggaranya proses pembelajaran yang
berkualitas –tentu saja didukung juga dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Seorang
siswa atau peserta didik merupakan objek dalam pendidikan yang akan dididik dan
dibentuk pribadinya oleh para pendidik dalam sebuah instansi pendidikan. Peserta
didik tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik peserta
didik menunjukkan aspek atau kualitas tiaptiap siswa. Karakteristik yang
dimaksud di sini meliputi aspek fisik, intelektual, emosional, moral, dan latar
belakang sosial-budayanya. Mereka tumbuh dan berkembang di lingkungan yang
berbeda, sifat bawaan dari lahirnya juga tentu berbeda. Mereka berasal dari
daerah yang berbeda sehingga budaya mereka juga akan berbeda-beda. Dididikan tiap
orang tua atau pengasuh mereka juga tentu tidak sama. Apalagi sifat bawaan dari
lahir dan sifat yang diturunkan dari orang tua mereka, tentu saja sangat
berbeda tiap masing-masing siswa. Kemampuan intelektual dan emosional juga
tidak bisa dipaksakan karena tiap anak memiliki kemampuan intelektual dan
emosional yang tidak sama.
Karakteristik
peserta didik dapat menjadi acuan bagi
para pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang tepat dan berkualitas.
Strategi pembelajaran meliputi metode dan teknik atau prosedur yang digunakan
dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan secara
efektif dan efisien. Karakteristik siswa atau peserta didik mengambil pengaruh
paling besar dalam pengembangan strategi pengelolaan pembelajaraan. Jadi,
analisis karakteristik siswa sudah seharusnya dilakukan sebelum melakukan
pemilihan dan pengembangan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, apapun model
pembelajaran dan bagaimanapun strategi yang dipilih untuk proses pembelajaran
haruslah berdasar atau mengacu pada karakteristik siswa, baik individunya
sendiri maupun kelompok belajarnya.
Analisis
karakterisitik siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami
ciri-ciri, aspek, atau kualitas tiap masing-masing siswa. Hasil acuan inilah
yang nantinya akan menjadi dasar atau acuan dalam mengelompokkan karakteristik
siswa sebagai langkah awal untuk menentukan metode pembelajaran yang optimal
agar tujuan belajar sesuai target yang diinginkan. Analisis ini tentunya
dilakukan setelah perancang pembelajaran –atau pendidik, telah menentukan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dengan
demikian, dapat kita pahami bahwa guru penting untuk memahami karakteristik
siswanya. Karena dengan mengenali dan memahami karakter siswa, maka proses
belajar mengajar akan berlangsung dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan
informasi tentang karakteristik peserta didik untuk membantu proses
pembelajaran sehingga proses pembelajarannya berkualitas. Proses pembelajaran
yang berkualitas tentu akan meningkatkan kualitas pendidikan sehingga sumber
daya manusia suatu negara juga akan meningkat kualitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar